Al Lahazhat ( Pandangan pertama).
Yang satu ini bisa dikatakan sebagai ‘provokator’ syahwat, atau ‘utusan’
syahwat. Oleh karenanya, menjaga pandangan merupakan pokok dalam usaha menjaga
kemaluan. Maka barang siapa yang melepaskan pandangannya tanpa kendali, niscaya
dia akan menjerumuskan dirinya sendiri pada jurang kebinasaan.
Rasulullah r bersabda :
" لا تتبع النظرة النظرة،
فإنما لك الأولى وليست لك الأخرى ".
“Janganlah kamu ikuti
pendangan (pertama) itu dengan pandangan (berikutnya). Pandangan (pertama) itu
boleh buat kamu, tapi tidak dengan pandangan selanjutnya.” ( HR. At Turmudzi,
hadits hasan ghorib ).
Dan di dalam musnad Imam
Ahmad, diriwayatkan dari Rasulullah r , beliau bersabda :
" النظرة سهم مسموم من سهام
إبليس، فمن غض بصره عن محاسن امرأة لله أورث الله قلبه حلاوة إلى يوم يلقاه
".
“Pandangan itu adalah
panah beracun dari panah panah iblis. Maka barang siapa yang memalingkan pandangannya dari kecantikan seorang wanita,
ihlas karena Allah semata, maka Allah akan memberikan di hatinya kelezatan
sampai pada hari kiamat.” ( HR.
Ahmad )..
Beliau juga bersabda :
" غضوا أبصاركم واحفظوا فروجكم
".
“Palingkanlah pandangan kalian, dan jagalah kemaluan kalian.” (HR. At
Thobrani dalam Al mu’jam al kabir ).
Dalam hadits lain beliau
bersabda :
" إياكم والجلوس على الطرقات،
قالوا : يا رسول الله, مجالسنا، ما لنا بد منها. قال : فإن كنتم لا بد فاعلين فأعطوا
الطريق حقه، قالوا : وما حقه ؟ قال : غض البصر وكف الأذى ورد السلام ".
“Janganlah kalian duduk duduk di
( tepi ) jalan”, mereka berkata : “ya Rasulallah, tempat tempat duduk kami
pasti di tepi jalan”, beliau bersabda : “Jika kalian memang harus melakukannya,
maka hendaklah memberikan hak jalan itu”, mereka bertanya : “Apa hak jalan itu
?”, beliau menjawab : “Memalingkan pandangan ( dari hal hal yang dilarang
Allah, pent.), menyingkirkan gangguan, dan menjawab salam.” ( HR. Muslim ).
Pandangan adalah asal
muasal seluruh musibah yang menimpa manusia. Sebab, pandangan itu akan
melahirkan lintasan dalam benak, kemudian
lintasan itu akan melahirkan pikiran, dan pikiran itulah yang melahirkan
syahwat, dan dari syahwat itu timbullah keinginan, kemudian keinginan itu
menjadi kuat, dan berubah menjadi niat yang bulat. Akhirnya apa yang tadinya
melintas dalam pikiran menjadi kenyataan, dan itu pasti akan terjadi selama
tidak ada yang menghalanginya.
Oleh karena itu, dikatakan oleh sebagian ahli hikmah bahwa “bersabar
dalam menahan pandangan mata ( bebannya ) adalah lebih ringan dibanding harus
menanggung beban penderitaan yang ditimbulkannya.”
Seorang penyair mengatakan :
كل الحوادث مبـداها من النظـر ***
ومعظم النار من مستصغر الشرر
كم نظرة بلغت من قلب صاحبهـا ***
كمبلغ السهم بين القوس والوبر
والعبـد ما دام ذا طـرف يقلبـه
***في أعين الغير موقوف على الخطر
يسر مقلتــه ما ضر مهجتــه
*** لا مرحبـا بسرور عاد بالضرر
- Setiap kejadian musibah itu bermula dari
pandangan, seperti kobaran api berasal dari percikan
api yang kecil.
- Betapa banyak
pandangan yang berhasil menembus kedalam hati pemiliknya, seperti
tembusnya anak panah yang dilepaskan dari busur dan talinya.
- Seorang hamba, selama dia masih
mempunyai kelopak mata yang digunakan untuk memandang orang lain, maka dia
berada pada posisi yang membahayakan.
- ( Dia memandang hal hal yang )
menyenangkan matanya tapi membahayakan jiwanya, maka janganlah kamu sambut
kesenangan yang akan membawa malapetaka.
Diantara bahaya pandangan
Pandangan yang dilepaskan
begitu saja itu akan menimbulkan perasaan gundah, tidak tenang dan hati yang
terasa dipanas panasi. Seseorang bisa saja melihat sesuatu, yang sebenarnya dia
tidak mampu untuk melihatnya secara keseluruhan, karena
dia tidak sabar untuk melihatnya. Tentu
merupakan siksaan yang berat pada batin anda, bila ternyata anda melihat
sesuatu yang anda sendiri tidak bisa sabar untuk tidak melihatnya,
walaupun sebagian dari sesuatu tersebut, namun anda juga tidak mampu untuk
melihatnya.
Seorang penyair berkata :
وكنت متى أرسلت طرفك رائدا
لقلبـك يوما أتعبـتك المناظر
رأيت الذي لا كلـه أنت قادر
عليه ولا عن بعضـه أنت صابر
- Bila – suatu hari – engkau lepaskan pandangan matamu mencari ( mangsa ) untuk hatimu, niscaya apa
apa yang dipandangnya akan melelahkan ( menyiksa ) diri kamu sendiri.
- Engkau melihat sesuatu yang
engkau tidak mampu untuk melihatnya secara keseluruhan dan engkau juga tidak
bisa bersabar untuk tidak melihat ( walau hanya ) sebagian dari sesuatu itu.
Lebih jelasnya, bait syair di atas maksudnya : engkau akan melihat
sesuatu yang engkau tidak sabar untuk tidak melihatnya walaupun sedikit, namun
saat itu juga engkau tidak mampu untuk melihatnya sama sekali walaupun hanya
sedikit.
Betapa banyak orang yang melepaskan pandangannya tanpa kendali, akhirnya
dia binasa dengan pandangan pandangan itu sendiri. Seperti yang diungkapkan
oleh seorang penyair :
يا ناظرا ما أقلعت لحظاتـه حتى
تشحط بينهن قتيـلا
Wahai orang yang memandang, tidaklah dia sampai tuntas menyelesaikan
pandangannya, sehingga dia sendiri akan menjauh dan jatuh binasa karena
pandangan pandangannya sendiri.
Ada untaian bait lain yang
mengatakan :
مل السلامة فاغتدت لحظاتـه وقفا
على طلل يظن جميلا
ما زال يتبـع إثرة لحـظاتـه حتى
تشحط بينهـن قتيلا
- (Mungkin)
dia sudah bosan selamat, sehingga dia biarkan pandangannya menyaksikan apa yang
menurutnya indah.
- Begitulah ; dia terus melanjutkan satu pandangan dengan pandangan yang
lain, sehingga ahirnya dia menjauh dan jatuh binasa karena pandangan
pandangannya sendiri.
Suatu hal yang lebih
mengherankan, yaitu bahwa pandangan yang dilakukan oleh seseorang itu merupakan
anak panah yang tidak pernah mengena pada sasaran yang dipandang, sementara anak
panah itu benar benar mengena di hati orang yang memandang.
Ada untaian bait syair yang
mengatakan :
يا راميا سهام اللحـظ مجتهـدا
أنت القتيـل بما ترمي فلا تصب
وباعث الطرف يرتاد الشفاء لـه
احبس رسولك لا يأتيك بالعطب
- wahai orang yang dengan sungguh sungguh melempar anak panah
pandangannya, engkaulah sebenarnya yang menjadi korban dari apa yang kamu
lempar itu dan engkau tidak berhasil membidik orang yang engkau pandang.
- Dan orang yang melepas pandangannya dia akan kehilangan kesehatannya. ( oleh
karena itu ) tahanlah pandanganmu, agar tidak mendatangkan musibah kepadamu.
Suatu hal yang lebih mengherankan
lagi, yaitu bahwa satu pandangan (padahal yang dilarang ) itu dapat melukai
hati dan (dengan pandangan yang baru ) berarti dia menoreh luka baru di atas
luka lama ; namun ternyata derita yang di timbulkan oleh luka luka itu tak
mencegahnya untuk kembali terus menerus melukainya.
ما زلت تتبع نظـرة في نظـرة في
إثر كـل مليحـة ومليـح
وتظن ذاك دواء جرحك وهو في الـ تحقيق تجريـح على تجريـح
فذبحت طرفك باللحاظ وبالبكاء
فالقلب منك ذبيـح أي ذبيـح
- Kau senantiasa mengikutkan satu pandangan dengan pandanganlainnya untuk menyaksikan ( wanita ) cantik dan ( pria ) tampan.
- Dan kau mengira bahwa itu dapat mengobati
luka ( syahwat )mu, padahal dengan itu berarti kau menoreh luka di atas luka.
- Kau korbankan matamu dengan pandangan dan
tangisan, sementara hatimu juga ( menjerit seperti ) disembelih habis habisan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar